Minggu, 13 Juli 2014

Broken heart

So many times i open a blank page to write about humanity disaster that happend in Gaza, and end up leave it unwritten. Im not rigid enough, to even write about it.

Did u see the children who injured and killed?
Did u see the face full of fear on the children face? 
Did u see their tears? I can feel the fear, trauma, depress.. 
Did u see the parents mourning of their child's dead?

I dont know how to survive this feeling. I dont know how to write it down. 

My heart broke, torn for them. 

Penjahat perang

Apa makna dari kehidupan bila kita menikmatinya dengan memberikan kematian bagi orang lain? 

Bagaimana seorang pemimpin bisa membuat keputusan untuk membunuh? Apa yang membuat mereka berpikir membunuh bisa menyelesaikan permasalahan? 
Apa yang membuat mereka berpikir membunuh bisa membuat keadaan lebih baik? Lebih baik buat siapa? 

Bagaimana seorang pemimpin bisa menyuruh anak buahnya untuk membunuh? 

Dan bagaimana seorang anak buah bisa patuh pada perintah atasan untuk membunuh? 

Doktrin apa sebenarnya yang diajarkan dalam pendidikan militer?

Im on my lowest point for faith in humanity. 

Senin, 07 Juli 2014

Pesta Rakyat 2014

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. (Wikipedia ;2014)

Banyak negara memperjuangkan bentuk pemerintahannya untuk berdemokrasi, seperti juga indonesia yang berjuang untuk merdeka, dan memperjuangkan demokrasi sebagai bentuk konkritnya nya.. 
Saat demokrasi sudah ditangan, sudah seharusnya kita berpesta, bersyukur, bukan seperti kebanyakan rakyat indonesia saat ini, yg justru kufur nikmat, seakan yang dimaksud dengan demokrasi adalah sebuah hak penuh untuk saling mengkultuskan calon pemimpin pilihannya, dan menghujat lawan politiknya, bukan hanya itu bahkan menghujat teman, saudara, tetangga nya yang berbeda pilihan..
Ini pesta demokrasi bung, dalam pesta kita seharusnya berbahagia, bersenang-senang, jika anda menemukan cara bersenang-senang dengan saling membenci, berarti ada yg salah dengan mental anda..
Jangan lupa dalam demokrasi, selain kita punya hak setara untuk mengambil keputusan, kebebasan berpendapat, kita juga punya kewajiban untuk saling menghormati hak orang lain, termasuk hak untuk tidak berkomentar.. 
Jadi jangan merusak pesta negara ini, dengan membuat 'pesta' sendiri di kubu masing2.. 
Selamat memilih sesuai hati nurani, jangan biarkan siapapun mendikte kita, selamat berpesta :)